STRATEGI
HARGA
a. Strategi penetapan harga produk baru
Startegi
penetapan harga biasanya berubah kalau produk melewati berbagai tahap daur
hidupnya. Tahap introduksi memberikan tantangan paling besar. Kita dapat
membedakan antara penetapan harga produk yang meniru produk yang sudah ada dan
penetapan harga produk inovatif yang hak patennya dilindungi.
Sebuah
perusahaan yang merencanakan untuk mengembangkan produk tiruan baru menghadapi masalah pemosisian
produk. Perusahaan harus
memutuskan di mana memposisikan
produknya terhadap produk saingannya dalam
mutu dan harga.
Strategi
nilai baik merupakan cara menyerang pemasang harga premium . Mereka mengatakan “ Kami mempunyai mutu
tinggi, tetapi dengan harga yang lebih rendah .”
Dengan menggunakan startegi pemasangan harga tinggi,
perusahaan menetapkan harga produk
terlalu tinggi sehubungan dengan
mutunya, Akan tetapi, dalam jangka
panjang pelanggan kemungkinan akan merasa diperas. Mereka akan berhenti membeli
produk dan akan menyampaikan keluhan
kepada orang lain mengenai hal itu. Jadi startegi ini harus dihindari.
Perusahaan yang meluncurkan produk
inovatif yang dilindungi hukum paten menghadapi tantangan mengenai penetapan harga untuk pertama kalinya. Mereka
dapat memilih satu dari dua strategi : Penetapan harga untuk meraup pasar kelas
atas dan penetapan harga penetrasi pasar
Penetapan
harga meraup pasar. Menetapkan
harga tinggi untuk produk baru agar dapat meraup pendapatan maksimal lapis demi lapis dari segmen yang
bersedia membayar harga tinggi : perusahaan melakukan penjualan lebih sedikit
tapi lebih banyak mendatangkan laba.
Penetapan
harga penetrasi pasar. Menetapkan
harga rendah untuk produk baru agar dapat menarik pembeli dalam jumlah besar
dan meraih pangsa pasar.
Home
depot melakukan penetapan harga penetrasi pasar. Harga yang ditetapkannya
“dijamin rendah, setiap hari “ untuk menarik volume tinggi yang kemudian akan
menghasilkan biaya rendah dan akibatnya harganya dapat ditekan lagi.
b. Strategi penetapan harga bauran produk
Strategi
untuk menetapakan harga produk sering kali harus diubah kalau produk
merupakan bagian dari bauran produk. Dalam
hal ini, perusahaan mencari
beberapa harga yang memaksimalkan laba dari bauran produk total. Penetapan
harga sulit karena berbagai produk mempunyai permintaan dan biaya yang terkait serta menghadapi tingkat
persaingan yang berbeda. Kita akan meninjau lebih rinci lima situasi penetapan
harga bauran produk yang diringkas dalam
tabel 12-1.
Tabel 12-1Strategi penetapan
harga bauran produk
STRATEGI
|
URAIAN
|
Penetapan harga lini produk
|
Menetapkan lompatan harga
antara jenis barang dalam satu lini produk.
|
Penatapan harga produk pilihan
|
Menetapkan harga produk pilihan
atau hambatan yang dijual bersama dengan produk utama.
|
Penetapan harga produk terikat
|
Menetapkan harga produk yang
harus digunakan bersama dengan produk utama
|
Penetapan harga produk
sampingan
|
Menetapkan harga produk
sampingan yang kurang bernilai agar dapat terbebas darinya
|
Penetapan harga paket produk
|
Penetapan harga paket produk
yang dijual bersama-sama
|
Penetapan harga lini produk. Menetapkan perbedaan harga antara berbagai produk dalam
lini produk berdasarkan pada perbedaan
biaya antara produk , penilaian pelanggan
atas sifat-sifat yang berbeda dan harga pesaing.
Penetapan
harga Produk Pilihan. Penetapan
harga produk pilihan atau tambahan
bersama dengan produk utama.
Penetapan
Harga produk terikat. Penetapan
harga untuk produk yang harus dipergunakan bersama dengan produk utama, seperti
pisau silet untuk alat pencukur
dan film untuk kamera.
Penetapan
harga produk sampingan. Penetapan
harga untuk produk sampingan agar harga produk utama dapat lebih besaing.
Penetapan
harga paket produk. Menggabungkan beberapa produk dan menawarkan paket dengan harga lebih
murah.
c. Strategi penyesuaian harga
Perusahaan
biasanya menyesuaikan harga dasar mereka dengan memperhitungkan berbagai macam
pelanggan dan situasi yang berubah. Tabel 12-2 meringkas tujuh strategi
penyesuaian harga penetapan harga diskon dan pengurangan harga, penetapan harga
tersegmentasi, penetapan harga psikologi, penetapan harga promosi, penetapan
harga berdasarkan nilai, penetapan harga geografi, dan penetapan harga
internasional.
Tabel 12-2
STRATEGI
|
URAIAN
|
Penetapan harga diskon dan
pengurangan harga.
|
Mengurangi harga untuk
menghargai pelanggan yang memberikan respons seperti membayar lebih awal atau
mempromosikan produk.
|
Penetapan harga ter-segmentasi
|
Menyesuaikan harga agar ada
perbedaan untuk pelanggan, produk, atau lokasi.
|
Penetapan harga psikologik
|
Menyesuaikan harga untuk dampak
psikologik
|
Penetapan harga promosi
|
Sementara mengurangi harga
untuk menaikan penjualan jangka pendek
|
Penetapan harga ber-dasarkan
nilai
|
Menyesuaikan harga untuk menawarkan kombinasi yang tepat dari
mutu dan pelayanan dengan harga yang wajar
|
Pentapan harga geografi
|
Menyesuaikan harga untuk
memperhitungkan lokasi geografi pelanggan
|
Pentapan harga internasional
|
Menyesuaikan harga untuk pasar
internasional
|
Penetapan harga diskon dan pengurangan harga
Diskon tunai . Pengurangan harga bagi pembeli yang membayar
tagihan tepat waktu.
Diskon pembelian banyak. Pengurangan harga bagi pembeli yang
membeli dalam jumlah besar.
Diskon fungsional. Pengurangan harga ditawarkan oleh penjual
kepada anggota saluran distribusi yang
melakukan fungsi tertentu, seperti menjual menyimpan dan mencatat.
Diskon musiman. Pengurangan harga bagi pembeli barang
dagangan atau jasa diluar musim.
Pengurangan harga. Uang promosi yang dibayarkan
oleh pabrik kepada pengecer sebagai imbalan atas persetujuan untuk mendukung produk dengan cara tertentu.
Pentetapan harga tersegmentasi. Menjual satu produk atau jasa dengan dua harga atau lebih
walaupun perbedaan harga tidak didasarkan pada perbedaan biaya.
Penetapan harga tersegmentasi.
Penentapan harga tersegmentasi :
Ramada menggunakan penetapan penetapan harga segmen pelanggan dan musim serta
insentif lain, untuk menarik wisatawan
keluarga di musim panas. Musim panas ini, “empat orang dewasa boleh tinggal
dalam satu kamar dengan harga satu orang dan anak-anak selalu gratis.”
Penetapan Harga Psikologis.
Penetapan harga psikologis
pendekatan penetapan harga yang mempertimbangkan psikologis harga dan bukan
hanya ekonomi : harga dipakai untuk menyatakan sesuatu mengenai produk.
Harga pembanding harga yang
diingat oleh pembeli dan dijadikan pembanding ketika mengamati suatu produk.
Penetapan harga untuk promosi :
Perusahaan sering kali menurunkan harga untuk sementara guana menarik pelanggan
dan mendongkrak penjualan.
Penetapan harga untuk promosi. Untuk sementara perusahaan menetapkan
harga di bawah harga terdaftar, dan kadang-kadang bahkan di bawah biaya produksi, untuk
meningkatkan penjualan jangka pendek.
Penetapan harga berdasarkan
nilai. Menawarkan kombinasi yang tepat
dari mutu dan jasa yang baik dengan harga yang pantas.
Penetapan harga berdasarkan
Geografik.
Penetapan harga FOB-origin. Salah satu strategi penetapan harga geografik
dengan mengangkut barang sampai di atas kendaraan pengangkut pelanggan membayar
ongkos dari pabrik ke tempat tujuan.
Penetapan harga dengan ongkos
kirim seragam. Strategi penerapan
harga geografik dengan harga yang sama ditambah ongkos kirim kepada semua
pelanggan, tidak peduli lokasi mereka.
Pentapan harga berdasarkan zona. Strategi penetapan harga
geografik dengan perusahaan menetapkan dua zona atau lebih . Semua pelanggan
yang berada dalam zona yang sama membayar total harga yang sama : semakin jauh
zona tadi harganya semakin tinggi.
Penetapan harga berdasarkan
pangkalan. Strategi
penetapan harga geografik dengan penjual mentapkan beberapa kota sebagai
pangkalan dan menghitung ongkos kirim dari kota tersebut ke tempat pelanggan,
tidak peduli dari kota mana barang tersebut sebenarnnya dikirimkan.
Pentetapan harga termasuk ongkos
kirim. Strategi penetapan harga
geografik dengan penjual menanggung semua atau sebagian ongkos kirim sebenarnya
agar memperoleh bisnis yang diinginkan.
Penetapan harga internasional.
Perusahaan yang memasarkan produk
mereka secara internasional harus memutuskan berapa harga yang dikenakan dalam negara di tempat mereka beroperasi.
Dalam beberapa kasus, sebuah perusahaan dapat menetapkan harga seragam untuk
seluruh dunia. Misalnya Boeing menjual pesawat jetnya dengan harga yang kurang lebih sama di manapun, baik di
Amerika Serikat, Eropa,maupun negara-negara Dunia Ketiga. Akan tetapi,
kebanyakan perusahaan menyesuaikan harga untuk mencerminkan kondisi pasar lokal
dan pertimbangan biaya.
d. Perubahan harga
Setelah
mengembangkan struktur dan strategi penetapan harga, perusahaan sering kali
menghadapi situasi yang memaksa mereka
memelopori perubahan harga atau memberi respons terhadap perubahan harga oleh pesaing.
Memelopori perubahan harga. Dalam beberapa kasus,perusahaan mungkin merasa
ingin menjadi pelopor dalam menurunkan atau menaikan harga. Dalam kasus
menaikan atau menurunkan harga, perusahaan harus mengantisipasi kemungkinan
reaksi pembeli dan pesaing.
Memelopri penurunan harga. Beberapa situasi mungkin
menyebabkan perusahaan perlu
mempertimbangkan untuk menurunkan harga. Salah satu situasi seperti itu adalah
kelebihan kapasitas. Dalam hal ini, perusahaan memerlukan bisnis lebih banyak dan tidak bisa
mendapatkannya lewat usaha
penjualan, perbaikan produk , atau cara
lain. Perusahaan dapat meningkatkan “ penetapan harga mengikuti pemimpin
pasar “ menetapkan harga kira kira sama dengan pesaing utama dan secara agresif menurunkan harga untuk mendongkrak
penjualan. Tetapi seperti yang dialami perusahaan penerbangan, peralatan
konstruksi, dan industri lain dalam beberapa
tahun belakangan ini, menurunkan harga dalam satu industri yang
kelebihan kapasitas mungkin mengawali perang harga saat pesaing mencoba
mempertahankan pangsa pasar.
Memelopori kenaikan harga. Sebaliknya banyak perusahaan terpaksa harus
menaikkan harga dalam tahuna–tahun belakangan ini mereka yang melakukan hal
ini, mengetahui bahwa kenaikan harga mungkin disesali oleh pelanggan, agen, dan bahkan tenaga penjual mereka
sendiri. Tetapi kenaikan harga yang
sukses dapat meningkatkan laba. Misalnya, bila perusahaan mengambil
laba sebesar tiga persen dari penjualan, kenaikan harga sebesar satu persen
akan meningkatkan laba sebesar 33 persen bila volume penjualan tidak
terpengaruhi.
Rekasi pembeli terhadap perubahan
harga. Apakah harga dinaikan atau
diturunkan, tindakan tersebut akan mempengaruhi pembeli, pesaing, distributor,
dan pemasok serta mungkin kepentingan pemerintah juga. Pelanggan tidak selalu
menginterpretasikan harga secara langsung. Mereka mungkin memandang penurunan
harga dengan berbagai cara .Misalnya, apa pendapat anda kalau tiba-tiba Sony
menurunkan harga VCR-nya sebanyak 50 persen ? Anda mungkin terpikir VCR ini
akan segera diganti dengan model yang
lebih baru atau mungkin mereka menemukan
ada kesalahan dan penjualannya seret. Anda mungkin berpikir bahwa Sony sedang
mengalami kesulitan keuangan dan mungkin
keluar dari bisnis ini cukup lama sehingga tetap menyediakan suku cadang. Anda
mungkin merasa yakin bahwa mutunya telah
menurun. Atau anda mungkin
berpendapat bahwa harga akan turun lagi dan lebih menguntungkan untuk menunggu
sementara.
Reakasi pesaing terhadap
perubahan harga. Sebuah perusahaan yang
sedang memikirkan perubahan harga harus khawatir mengani reaksi para pesaingnya
di samping para pelanggannya. Kemungkinan besar pesaing memberi reaksi
kalau jumlah perusahaan yang terlibat kecil. Kalau produk yang dibuat
seragam , dan kalau pembeli mendapat informasi lengkap.
Reaksi tehadap perubahan harga. Disini kita akan membalik pertanyaan dan bertanya bagaimana sebaiknya perusahaan
memberikan reaksi terhadap perubahan
harga yang dilakukan pesaing . Perusahaan perlu
mempertimbangkan beberapa hal :
Mengapa pesaing mengubah harga ? apakah
perubahan itu merebut pangsa pasar lebih
besar, menggunakan kelebihan kapasitas,
mencapai kondisi biaya yang berubah, atau memimpin perubahan harga untuk seluruh industri ? Apakah perubahan harga itu bersifat sementara atau permanen ? Apa yang akan terjadi pada pangsa pasar dan laba jika
perusahaan tidak memberikan reaksi ?
Apakah perusahaan lain akan memberikan reaksi ? Dan apa kira-kira reaksi
pesaing dan perusahaan lain terhadap setiap reaksi yang mungkin terjadi ?
Disamping
persoalan–persoalan di atas, perusahaan harus membuat analisis yang lebih luas.
Perusahaan harus memperhatikan tahap
daur hidup produknya sendiri, kepentingan produk dalam bauran produk perusahaan, kehendak dan sumber daya pesaing, serta kemungkinan
reaksi konsumen terhadap perubahan harga. Akan tetapi perusahaan tidak selalu
dapat melakukan analisis yang luas atas alternatifnya pada saat terjadi
perubahan harga. Pesaing mungkin sudah membuang banyak waktu untuk
mempersiapkan keputusan ini, tetapi perusahaan mungkin harus beraksi hanya dalam beberapa jam atau hari. Mengenai satu-satunya cara
mengurangi waktu reaksi adalah membuat rencana jauh-jauh hari untuk kemungkinan
perubahan harga oleh pesaing dan kemungkinan reaksinya.
Daftar
pustaka
Kotler,
Philip. Dasar-Dasar Pemasaran Philip Kotler, Gary Armstrong : Alih bahasa,
Alexander Sindoro ; Penyunting, Benyamin Molan.- Jakarta : Prenhallindo, 1977.
2 jil :
ilus ; 27 cm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar