PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN
Setiap saat konsumen dihadapkan pada masalah untuk mengambil berbagai keputusan membeli. Tahapan
untuk mencapai keputusan membeli dilakukan oleh konsumen melalui beberapa tahapan berikut
Proses pembelian bermula dari
mengenali kebutuhan.kebutuhan dapat dipicu oleh stimulus internal pada saat
kebutuhan normal seperti perasaan lapar, haus, dsb. Dari pengalaman yang pernah
terjadi, orang dapat mempelajari cara mengatasi kebutuhan-kebutuhan dan mencari
jalan untuk memenuhi kebutuhannya tersebut.
Kebutuhan juga dapat dipicu oleh
stimulus eksternal seperti contoh iklan. Iklan yang menawarkan suatu produk
atau jasa dapat menjadikan seseorang menyadari kebutuhannya.
c.2 Information
Search (Mencari Informasi)
Konsumen
secara disadari atau tidak akan mencari informasi. Jika motivasinya kuat dan
produk yang sesuaidengan kebutuhan dan harganya yang terjangkau, mungkin ia
akan membelinya. Jika tidak barangkali konsumen hanya dapat mengingat kebutuhan
tersebut atau mencari informasi sebatas yang berkaitan dengan kebutuhannya.
Jumlah pencarian yang dilakukan akan
sangat ditentukan oleh kuatnya dorongan motivasi, jumlah informasi awal yang
didapat, dan kemudahan dalam memperoleh lebih banyak informasi dan kepuasan
yang didapat dari pencarian. Konsumen dapat memperoleh informasi dari berbagai
sumber yang meliputi:
v Individu: keluarga, kawan, tetangga, kerabat.
v Komersial : iklan, wiraniaga,penyalur, kemasan, pameran
v Umum: media massa,
lembaga konsumen
v Pengalaman: penggunaan produk,pemilikan produk, pengujian produk.
Pengaruh hubungan sumber-sumber
informasitersebut terhadap pembeli bervariasi.pada umunya, porsi informasi
terbesar yang diperoleh konsumen berasal dari sumber komersial yang
dikendalikan oleh produsen atau pemasar. Sedangkan pada pembelian jasa, sumber
individu merupakan sumber yang paling efektif.
c.3 Alternative
Evaluation (Evaluasi Alternatif)
Cara konsumen memproses informasi
untuk sapmpai pada pemilihan merk disebut evaluasi alternative. Ada beberapa konsep dasar
proses evaluai konsumen:
v Setiap konsumen berusaha untuk memenuhi beberapa kebutuhan dan
mencari manfaat tertentu yang dapat diperolehdengan membeli produk atau jasa.
v Konsumen akan memperhatikan tingkat perbedaan pada setiap keunggulan
sifat produk.
v Konsumen berkemungkinan untuk mengembangkan ketetapan rasa percaya
pada suatu merk dengan merinci setiap keunggulannya. Pengembangan kepercayaan pada merk tertentu ini
kemudian dikenal dengan citra merk.
c.4 Purchase
Decision (Keputusan untuk Membeli )
Pada tahap evaluasi konsumen menyusun
peringkat merk dan membentuk tujuan pembelian. Biasanya keputusan pembelian
konsumen akan menetapkan untuk membeli merk yang paling diminati. Ada dua factor yang dapat
muncul diantara tujuan pembelian dan keputusan untuk membeli. Yang pertama
adalah pengaruh atau sikap pihak lain terhadap pilihan konsumen. Yang kedua
adalah faktor situasi yang tidak terduga. Konsumen enetapkan tujuan pembelian
berdasarkan bebebrapa factor seperti pendapatan keluarga, harga yang terjangkau
dan manfaat yang akan diperoleh. Jika ada situasi yang tidak terduga seperti
pemutusan hubungan kerja, akan dapat mengubah bahkan membatalkan keputusan
pembelian.
c.5 Post
Purchase Behavior ( Sikap setelah pembelian)
Setelah melakukan pembelian suatu
produk, konsumen dapat memperoleh kepuasan atau sebaliknya merasa kecewa dengan
produk yang dibeli. Kondisi ini akan berpotensi membentuk perilaku pembelian
pada minat konsumen terhadap produsen atau penjual.faktor penyebab kepuasan
atau kekecewaan di pihak konsumen terletak pada hubungan antara harapan konsumen
dan citra produk yang didapatkannya.
b.
Proses Keputusan Pembeli untuk Produk Baru
Pihak produsen umumnya lebih menyukai
untuk mempertahankan produk yang sudah ada dibandingkan dengan melepas produk
yang baru. Hal ini disebabkan karena dalam persaingan yang sudah sangat ketat,
perusahaan harus dapat menyakinkan konsumennya bahwa produk, jasa atau ide yang
diterima oleh konsumen benar-benar baru dan ini biasanya membutuhkan biaya yang
sangat besar.
Ada beberapa
tahapan dalam adaptasi produk baru kepada pembeli seperti yang digambarkan
dalam bagan di bawah:
- Awareness ( kesadaran)
Pada saat produsen atau pemasar memasarkan produk baru,
konsumen harus dibangkitkan kesadarannya bahwa telah ada produk baru di
pasaran. Cara yang ditempuh biasanya melalui iklan di media massa dengan gencar. Adakalanya cara yang
ditempuh adalah dengan mengumumkan dalam situs-situs resmi perusahaan tentang
produk-produk yang akan dipasarkan atau melalui pameran-pameran. Cara yang
terakhir ini kebanyakan ditempuh oleh produsen mobil.
- Interest (Ketertarikan)
Setelah adanya kesadaran dari konsumen, mereka tentunya
akan tertarik untuk mengetahui lebih lanjut dan berusaha untuk mencari
informasi sebanyak-banyaknya tentang produk tersebutk.
- Evaluation (evaluasi)
Setelah mendapatkan informasi yang dirasakan cukup,
pihak konsumen akan melakukan evaluasi. Evaluasi yang dilakukan meliputi
kebutuhan yang diperlukan, keunggulan atau kelebihan yang ditawarkan oleh
produk baru tersebut dibandingkan produk yang lama, harga yang ditawarkan dan
lain sebagainya.
- Trial (percobaan)
Jika berdasarkan hasil evaluasi terhadap produk yang
baru dirasakan dapat memenuhi kebutuhannya, konsumen akan membeli produk
tersebut untuk mencoba apakah ada kesesuaian antara kebutuhan yang diinginkan
dengan hasil yang didapatkannya. Masa ini biasanya masa yang kritis bagi suatu
produk, jasa atau ide yang baru, jika berhasil memuaskan konsumen maka produk
tersebut akan dapat diterima oleh pasar.
- Adoption ( Adopsi)
Jika produk baru tersebut sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen, maka konsumen akan memilih produk tersebut dibandingkan
produk yang terdahulu atau produk pesaing jika ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar