Komunikasi dan Pemasaran
Menurut
Schultz, bidang kerja komunikasi dan pemasaran kian menyatu. Bila kita
menelusuri perkembangan produk atau jasa, maka apapun yang dilakukan pemasar
tentu terkait dengan bentuk komunikasi dengan pelanggan – pelanggan
berpotensial. Bahkan setelah produk terjual, komunikasi terus dilakukan melalui
berbagai layanan konsumen.
Secara
singkat dapat dikatakan, pemasaran adalah komunikasi dan komunikasi adalah
pemasaran. Keduanya menyatu dan tak terpisahkan. Dengan demikian kita perlu
mengubah semua bentuk pemasaran menjadi komunikasi dan seluruh bentuk
komunikasi menjadi pemasaran.
A.
Sepuluh
Langkah Strategi Komunikasi pemasaran.
Agar
kampanye pemasaran efektif dan membuahkan hasil, ada sepuluh langkah yang harus
ditempuh. Sepuluh langkah tersebut dimulai dan diakhiri pada persepektif
konsumen.
1.
Temukan alasan konsumen membeli
Setiap
kelompok dilacak. Penelusuran harus sampai pada apa yang mereka beli kapan,
bagaimana serta bagaimana penggunaanya. Serta apa yang mereka inginkan namun
belum terpenuhi.
2.
Membandingkan realitas produk versus persepsi konsumen
Realitas
tentang produk berisi informasi aktual seputar produk. Realitas produk
dibandingkan dengan persepsi konsumen mengenai produk tersebut. Dari hasil
perbandingan baru bisa diketahui apakah produk tersebut telah memenuhi
keinginan konsumen atau tidak.
3.
Mengenali situasi persaingan
Yang
perlu dilihat bukan hanya pangsa pasar dan biaya pemasaran pesaing namun siapa
pesaing sejati kita. Potret pesaing ini sangat berguna untuk menyusun strategi
dan langkah selanjutnya.
4.
Mengetahui manfaat utama produk bagi konsumen dibanding
pesaing Setelah mengenal siapa produsen, konsumen serta apa produknya, maka
kita mengetahui apa kunci yang menggerakkan konsumen memakai produk kita bukan
produk pesaing.
5.
Merancang program komunikasi pemasaran
Agar
bisa menyampaikan komunikasi secara persuasif, maka kita harus memahami alasan
konsumen memakai produk kita, setelah memahami alasan tersebut lalu pilih media
penyampaian pesan agar khalayak ramai percaya pada manfaat produk kita.
6.
Menciptakan kepribadian merek
Ciptakan
keunikan dan identitas merek produk kita yang menjadikannya berbeda dengan
produk pesaing. Hal ini juga menyangkut aspek positioning.
7.
Menetapkan sasaran dan tindakan komunikasi
Jika
sasaran komunikasi tidak tercapai, maka strategi dan taktik komunikasi perlu
diperbaharui. Elemen terpenting adalah apakah isi pesan yang dibuat memperoleh
perhatian dan tindakan seperti yang kita harapkan.
8.
Menciptakan efek perseptual
Perlu
segera dilakukan evaluasi terhadap nilai persepsi dibenak khalayak. Pengukuran
secara berkala dilakukan melalui riset terhadap konsumen yang menjadi khalayak
sasaran
9.
Menemukan titik kontak konsumen
Elemen
kunci lainya adalah bagaimana menjangkau target buying incentive. Pada saat apa
mereka paling dapat menerima pesan? Media apa yang paling baik digunakan?
10.
Merencanakan riset untuk masa yang akan datang.
Susunlah
daftar riset apa yang diperlukan pada masa datang untuk mengembangkan strategi
komunikasi yang lebih baik. Hasil riset kadang kala berubah dalam rentang waktu
tertentu.
Perlu
diingat langkah-langkah strategis ini tidaklah mudah dilakukan, terutama sekali
karena prioritas yang rendah terhadap komunikasi. Langkah awal yang perlu
dilakukan adalah merancang struktur manajemen komunikasi pemasaran yang menjadi
pusat kendali komunikasi internal atau external agar terkoordinasi dan terpadu.
B.
Rencana
Komunikasi Pemasaran Terpadu.
Dalam
pelaksanaanya ada tujuh tahap rencana komunikasi pemasaran menurut Don E.
Schultz yang dapat digunakan pada masa krisis ataupun masa normal.
1.
Tahap 1 : Klasifikasi dan segmentasi pelanggan dari
bank data.
Dengan
mengolah bank data yang akan banyak informasi yang bisa didapat. Data konsumen
sangatlah penting bagi kesuksesan KPT. Informasi minimal mencakup aspek
demografis, psikografis dan pola pembelian. Pendekatan ditekannya pada
konsumen, maka jenjang segmentasi atau klasifikasi dibedakan atas 3 kelompok,
konsumen setia merek, setia merek produk pesaing, konsumen berpindah merek.
2.
Tahap 2 : Menemukan titik kontak konsumen (consumer
contact point)
Tugas
penting pemasaran adalah menemukan waktu, tempat atau situasi yang paling tepat
untuk bisa berkomunikasi dengan pelanggan. Proses paling krisis adalah
bagaimanan dan kapan sebaiknya kontak dilakukan. Pesan yang disampaikan lebih
krisis dibandingkan dengan masa lalu
3.
Tahap 3 : Menetapkan sasaran dan strategi komunikasi
Sasaran
komunikasi serta respons yang diharapkan dari mereka yang kita kontak
dinyatakan dengan jelas. Strategi komunikasi yang dilakukan mencakup rancangan
kreatif pesan yang perlu disampaikan pada konteks tertentu.
4.
Tahap 4 : Menemukan dan memetakan jejaring merek
Perlu
ditetapkan konsep produk/merek pada benak konsumen. Para
pemasar kadang-kadang tidak mengkonsentrasikan upaya-upaya mereka pada
variable-variable komunikasi tetapi pada aspek fisik atau bidang yang terukur
seperti mutu.
5.
Tahap 5 : Menemukan sasaran pemasaran
Dari
sasaran komunikasi lalu ditentukan sasaran pemasaran yang spesifik dan berbeda
untuk setiap khalayak. Kadang sasaran ini bersifat kuantitatif. Sasaran
pemasaran pada konsumen setia adalah meningkatnya pemakaian, pada konsumen
pesaing adalah mencoba, lalu menggunakan dan akhirnya menjadi setia. Sedangkan
untuk konsumen yang berpindah merek diharap kan mereka menjadi pelanggan.
6.
Tahap 6 : Tahap meramu berbagai teknik komunikasi
pemasaran
Teknik-teknik
bauran pemasaran yang dipakai diarahkan untuk mencapai sasaran yang ditetapkan
Perlu diingat berhati-hati dalam memilih kombinasi teknik yang digunakan tidak
semua elemen yang efektif untuk digunakan.
7.
Tahap 7 : Memilih taktik komunikasi pemasaran
Taktik
yang digunakan tergantung pada imajinasi perancang komunikasi pemasaran. Yang
terpenting setiap teknik harus dapat membantu pencapaian sasaran pemasaran dan
komuniksi yang telah ditetapkan.
C.
Memilih
Komunikasi Pemasaran
Ulasan
mengenai segmentasi dan positioning, tujuan kampanye, rancangan isi pesan serta
pilihan khalayak sasaran dan media komunikasi merupakan masalah-masalah
strategis yang berakibat fatal bila keputusan salah, namun setelah masalah-masalah
strategis terselesaikan kita harus bekerja lebih terinci mengenai teknik-teknik
komunikasi pemasaran yang dapat digunakan. Pemilihan teknik komunikasi
pemasaran ibarat memilih jenissenjata yang tepat untuk membidik sasaran. Setiap
jenis senjata memiliki keunikan masing – masing.
Ada beberapa jenis senjata komunikasi
pemasaran yaitu :
1.
Kemasan dan merek (citra dan reputasi)
a.
kemasan saset, kotak, botol dll
b.
Logo/merk perusahaan
c.
Slogan perusahaan
2.
Periklanan / advertising
a.
Iklan produk
b.
ILM
c.
Iklan pembelaan
d.
Iklan luar ruangan
3.
Promosi penjualan
a.
Tawaran aneka discount
b.
Iming – iming hadiah
c.
Bonus dan insentif
d.
Promosi untuk pedagang
4.
Humas pemasaran
a.
Publisitas produk
b.
Aneka berita media massa
c.
ILM dan adventorial
d.
Siaran pers dan konverensi pers
5.
Pemasaran langsung
a.
Pemasaran jarak jauh
b.
Direct mail
c.
Viral marketing
d.
MLM
e.
Single Level Marketing
6.
Pemasaran personal
a.
Penjualan tatap muka
b.
Presentase langsung
c.
Demo produk
7.
Promosi di titik akhir penjualan
a.
Pajangan produk
b.
Hangin mobile
c.
Gondola, flyer dll
8.
Ajang khusus pemasaran
a.
Pameran, Bazar, demo
b.
Sponsor acara
c.
Lomba / kontes
d.
Anugrah / penghargaan
e.
Produk perdana
9.
Pemasaran getok tular
a.
Lontaran pendapat pakar
b.
Contoh kasus dibuku
c.
Suara pembaca di media
d.
Presentasi dalam seminar
e.
Rumor yang beredar bebas
10.
Pelayanan pelanggan
a.
Pelayanan ditempat penjualan
b.
Penanganan keluhan
c.
Layanan telepon bebas pulsa
d.
Klub pelanggan
e.
Kunjungan pabrik
Perlu
diingat setiap senjata memiliki kekuatan dan sekaligus kelemahan. Agar tidak
salah memilih senjata dan bisa dimanfaatkan secara tepat guna, maka kita perlu
memahami setiap kelebihan dan kelemahan masing – masing teknik. Hal tersebut dapat
dilihat pada bagan berikut :
No.
|
Sasaran
|
Teknik paling Efektif
|
1.
|
Memantapkan
kredibilitas
|
Kehumasan
|
2.
|
Menciptakan
asosiasi gaya
hidup
|
Iklan, ajang
khusus
|
3.
|
Mengenalkan dan
membangun citra
|
Iklan
|
4.
|
Mendorong
pembelian uang
|
Promosi
|
5.
|
Menggugah
partisipasi pedagang
|
Promosi
penjualan ditekankan untuk pedagang
|
6.
|
Penghargaan atas
loyalitas pedagang
|
Program
pengumpulan frekuensi
|
7.
|
Mengundang
keterlibatan khalayak
|
Ajang khusus
|
8.
|
Menjangkau
khalayak spesifik
|
Media khusus
|
9.
|
Menunjukan
khalayak spesifik
|
Media Khusus
|
10.
|
Menunjukan
tanggung jawab social
|
Pemasaran
berbasis misi
|
11.
|
Mendorong
pembelian awal
|
Promosi
penjualan
|
12.
|
Muncul dalam
pemberitaan media
|
Kehumasan
|
Setiap teknik atau jenis senjata
komunikasi pemasaran tidak berdiri sendiri, tetapi saling terkait antara satu
dengan yang lainnya. Tidak jarang terjadi kombinasi antara dua atau lebih
senjata. Misalnya gabungan antara periklanan dan kehumasan menjadi iklan dengan
sikap perduli pada persoalan yang sedang dihadapi masyarakat. Iklan dengan
nilai berita atau publikasi berupa iklan layanan masyarakat.
D.
Pemasaran
dengan Sentuhan Public Relation
Konsep
Marketing Public Relations (MPR) mula-mula diketengahkan oleh Thomas I. Harris
lewat bukunya The Marketer’s Guide to Public Relations, perlu dibedakan antara
MPR dengan CPR (Coporate Public Relations) yang bertujuan untuk membangun citra
perusahaan sedangkan MPR bertujuan untuk membantu pemasaran produk.
Ada beberapa hal yang
menyebabkan MPR dewasa ini mendapat perhatian lebih yaitu :
1.
Upaya pemasaran khususnya iklan dianggap tidak cukup
lagi untuk mendongkrak popularitas produk. Iklan dinilai tidak lagi mampu
meneguhkan sikap percaya konsumen apalagi biayanya cukup besar.
2.
Iklan dan promosi belum cukup ampuh untuk berjalan
sendiri – sendiri karena itu perlu upaya lain yang lebih terpadu, selain daya
jangkauannya lebih luas iklan juga tidak mungkin mampu menyampaikan pesan yang
lebih terperinci dan mendalam. Untuk itu perlu adanya publisitas yang
mendahului iklan dan promosi diawal peluncuran produk.
3.
Kredibilitas pesan – pesan kehumasan dianggap lebih
percaya ketimbang iklan dan promosi. Dengan kehadiran media interaktif seperti
internet saat ini , kredibilitas pesan dan perusahaan masih lebih terpercaya
lewat saluran kehumasan.
Khalayak
yang telah disodori banyak iklan makin sulit mengingat begitu banyak iklan .
jadi perlu sesuatu yang unik dan meyentuh lubuk hati dan nurani konsumen hingga
timbul rasa simpati terhadap produk yang dipasarkan.
Ada empat kriteria agar suatu program disebut
MPR, yaitu :
1.
Memiliki nilai berita tinggi sehingga muncul lewat
publikasi media cetak, elektronik atau interaktif.
2.
Mengundang rasa simpati publik sehingga khalayak
berdecak kagum atau mendukung.
3.
Melibatkan khalayak yang terkait dengan program
kehumasan untuk pemasaran suatu produk atau jasa.
4.
Menjadi sarana penyampaian pesan kehumasan dan kampanye
pemasaran.
Tidak
semua publikasi melalui media yang menunjang pemasaran lantas disebut MPR.
Perusahaan tidak merencanakan program MPR kecuali bereaksi terhadap berita yang
muncul. Nuansa politik tidak bias diselesaikan dengan MPR.
E. Pemasaran
Getok - Tular
Jangan
pernah meremehkan mulut konsumen, karena berdampak langsung pada bisnis. Konsumen
yang puas akan bercerita pada banyak orang. Sedangkan yang tidak puas akan
bercerita pada lebih banyak orang lagi.
Prinsip
getok tular beraneka ragam, namun menurut Wilson
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1.
Produk harus bagus agar bisa menjadi bahan cerita
berantai atau berita positif.
2.
Prinsip 3:33. Artinya dari 3 orang yang menyebarkan
berita positif ada 33 orang yang menyebarkan berita negative. Getok tular tidak
hanya bersifat komunikasi langsung namun juga melalui surat pembaca, diskusi, perbincangan di radio
dan televisi, ulasan pengamat, presentasi dengan klain.
3.
Berusahalah melampaui harapan konsumen jangan hanya
sebatas memuat mereka puas saja.
4.
Dengarkan apa yang dikatan orang dalam. Berikan
penghargaan pada karyawan yang menyebarkan berita positif. Tunjukan bahwa kita
perduli dan ingin tahu keluhan mereka.
Cara
memanfaatkan keampuhan pemasaran getok tular adalah melalui karyawan,
pelanggan, pengamat hingga wartawan. Mulailah menjadikan karyawan sebagai duta perusahaan yang menyebarkan
cerita positif tentang perusahaan. Bersama itu pupuklah hubungan baik dengan
pelanggan agar mereka menyebarkan cerita positif kepada orang lain, sehingga
tergerak untuk memuji perusahaan tersebut. Penting juga untuk membina hubungan
baik dengan wartawan, karena melalui mereka berita menyebar dengan cepat.
Namun
langkah terpenting adalah memadukan aktifitas pemasaran getok tular dengan
program pemasaran lain. Penyebaran pesan komunikasi getok tular juga perlu
dirancang seperti halnya merancang iklan, promosi dan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Alifahmi,
Hifni, Drs, M.Si
Sinergi
Komunikasi Pemasaran
Quantum, Jakarta
2005
2.
Schultz, Don
E
Integrated Marketing Pemasaran
NTC Business Books, Chicago USA 2001
*******
Tidak ada komentar:
Posting Komentar