Membangun Hubungan dengan Pelanggan Lewat
kepuasan, Nilai dan Mutu
32.1.Mendefinisikan Nilai bagi Pelanggan dan
kepuasan pelanggan
a. Nilai Bagi Pelanggan
Pelanggan memperkirakan tawaran mana yang akan memberikan nilai
tertinggi. Para pelanggan bertindak dalam
rangka memaksimunkan nilai, dengan dibatasi oleh biaya pencarian serta
keterbatasan pengetahuan, mobilitas dan penghasilan. Mereka nilai dan bertindak
berdasarkan harapan itu. Kenyataan apakah suatu tawaran memenuhi harapan akan
nilai mempengruhi kepuasan dan kemungkinan pembeli membentuk harapan akan
kembali.
Pelanggan akan membeli dari perusahaan yang mereka yakini menawarkan
nilai yang dipikirkan pelanggan (CPV:
Custumeer perceived value) yang tertinggi.
Seorang pembeli dari perusahaan
konstruksi besar ingin membeli sebuah
traktor dari Caterpilar atau Komatsu. Para
pramuniaga yang bersaing akan menjelaskan tawaran mereka masing-masing secara
hati-hati. Pembeli tersebut ingin menggunakan traktor untuk membagun perumahan.
Ia menginginkan traktor tersebut dapat memberikan level tertentu keandalan,
keawetan, kinerja, dan nilai jual kembali. Ia mengevaluasi kedua merek traktor
tersebut dan memutuskan bahwa Caterpilan mempunyai nilai produk yang lebih
tinggi berdasarkan pemikiran atas keandalan, keawetan, kinerja, dan nilai jual
kembali. Ia juga memikirkan perbedaan pelayanan yang menyertainya : pengiriman,
pelatihan, serta perawatan dan memutuskan bahwa Caterpilar memberikan pelayanan
yang lebih baik dan karyawan Caterpilar lebih berpengalaman serta lebih
tanggap. Akhirnya, ia menilai lebih tinggi citra perusahaan Caterpilar. Ia
menjumlah semua niali dari keempat sumber itu : produk, layanan, karyawan, dan
citra. Dan memberi tanggapan bahwa Caterpilar menawarkan nilai pelanggan total
yang lebih besar.
Sebagai pertimbangan tidak cukup
hanya seperti dijelaskan di atas, tetapi ia juga membandingkan biaya total transaksi
dengan Caterpillar dibandingkan dengan Komatsu, yang lebih dari sekedar biaya
dalam bentuk uang. Seperti hasil observasi Adam Smith lebih dari dua abad
yang lalu, “ Harga riil sesuatu adalah
sebesar usaha yang berupa waktu, tenaga dan pikiran pembeli. Pembeli tersebut
mengevaluasi unsur-unsur biaya itu beserta biaya moneter untuk menyusun biaya
pelanggan total. Pembeli itu mempertimbangkan
apakah biaya total Caterpilar itu terlalu tinggi dibandingkan dengan nilai
total yang ditawarkannya. Jika benar demikian, pembeli tersebut mungkin membeli
traktor Komatsu. Pembeli itu akan membeli dari siapa saja yang menawarkan
pemberian nilai yang dianggap paling tinggi.
b. Kepuasan
Pelanggan
Secara Umum Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang
muncul setelah membandingkan antara kinerja (hasil) produk yang dipikirkan
terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan. Jika kinerja berada dibawah harapan, pelanggan tidak puas jika
kinerja memenuhi harapan, pelanggan
puas. Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat puas atau senang.
Tautan antara kepuasan pelanggan
dan kesetiaan pelanggan tidak bersifat
proporsional. Andaikan kepuasan pelanggan
yang sangat rendah (level satu), para pelanggan cenderung menjauhi
perusahaan dan menyebarkan cerita jelek tentang perusahaan tersebut. Pada level
dua sampai empat pelanggan agak puas tetapi masih merasa mudah untuk beralih
ketika tawaran yang lebih baik muncul.
Pada level lima,
pelanggan sangat cenderung membeli ulang dan bahkan menyampaikan cerita pujian
tentang perusahaan.
Bagi perusahaan yang berfokus pada pelanggan, kepuasan pelanggan adalah
sasaran sekaligus alat pemasaran.
32.2.Pelanggan
Menurut Peter Drucker, tujuan pemasaran adalah mengetahui dan memahami
pelanggan dengan baik sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan
selanjutnya mampu menjual dirinya sendiri. Idealnya pemasaran harus
menghasilkan pelanggan yang siap membeli dan selanjutnya tinggal menyediakan
produk atau jasa.
Berdasarkan pengelompokkan pelanggan maka tercipta bermacam-macam jenis
pasar seperti: pasar kebutuhan (pasar orang yang mencari gizi dan diet); pasar
produk (pasar sepatu); pasar demografis (pasar orang muda); dan pasar geografis
(pasar Perancis) termasuk pasar tenaga kerja dan pasar donor.
Ada lima jenis kebutuhan
pelanggan yang harus diketahui dan dipenuhi oleh perusahaan:
1.
Kebutuhan yang dinyatakan (pelanggan menginginkan mobil
yang tidak mahal)
2.
Kebutuhan riil (Pelanggan menginginkan mobil yang biaya
operasinya, bukan harga awalnya, rendah)
3.
kebutuhan yang tidak dinyatakan (pelanggan mengharapkan
pelayanan yang baik dari dealer)
4.
Kebutuhan akan kesenangan (pelanggan akan senang dengan
dealer yang memberikan system
navigasi secara onboard)
5.
Kebutuhan rahasia (pelanggan ingin terlihat oleh
teman-temannya sebagai konsumen yang cerdas).
Pelanggan semakin mengharapkan mutu dan layanan yang lebih tinggi dan
adanya sedikit penyesuaian terhadap kebutuhan masing-masing pelanggan. Mereka
berpikir bahwa hanya ada sedikit perbedaan produk nyata dan menunjukkan lebih
sedikit kesetiaan pada merek. Pelanggan dapat memperoleh informasi produk yang
luas dari internet dan sumber lain, yang memungkinkan mereka berbelanja secara
lebih cerdas. Mereka menunjukkan kepekaan harga yang lebih besar dalam mencari
nilai atau manfaat.
32.3.Mempertahankan pelanggan
Manajemen relasi pelanggan (CRM: customer relationship management)
dikembangkan perusahaan untuk menciptakan kesetiaan pelanggan yang kuat. Yaitu
proses pengelolaan informasi yang rinci tentang masing-masing pelanggan dan
mengelola secara cermat semua “titik
sentuh” pelanggan dengan tujuan memaksimalkan kesetian pelanggan.
Perusahaan mengumpulkan informasi tentang transaksi yang telah lalu,
demografik, psikografik masing-masing pelanggan dan media serta distribusi yang
lebih disukai. Perusahaan akan mampu mencapai pertumbuhan yang menghasilkan
bagian laba yang lebih besar atas pengluaran masing-masing pelanggan dengan
membangun kesetiaan pelanggan yang tinggi dan berfokus pada nilai masa hidup
pelanggan.
Terdapat dua cara untuk memperkuat retensi (bertahannya) pelanggan:
- mendirikan rintangan beralih yang tinggi
- memberikan kepuasan pelanggan yang tinggi.
Untuk menjaga kesetiaan pelanggan harus dilakukan pembentukan relasi.
Perhatian kepada pelanggan sesudah penjualan harus lebih besar, tidak hanya
pada pra penjualan serta masa penjualan saja. Kunci utama untuk mempertahankan
pelanggan adalah kepuasan pelanggan. Oleh karena itu perusahaan harus mengukur
kepuasan pelanggannya secara teratur.
Pelanggan yang sangat puas akan tetap setia dalam waktu yang lebih lama,
membeli lebih banyak ketika perusahaan memperkenalkan produk baru dan
memperbarui produk-produk yang ada, membicarakan hal-hal yang baik tentang
perusahaan dan produknya, memberi perhatian yang lebih sedikit pada merek dan
iklan para pesaing serta kurang peka terhadap harga, menawarkan gagasan tentang
jasa atau produk kepada perusahaan, dan membutuhkan biaya pelayanan yang lebih
kecil dibandingkan biaya pelayanan baru karena transaksi rutin. Selain itu
pelanggan yang puas akan menjadi modal relasi perusahaan.
Untuk mengantisipasi ketidakpuasan pelanggan, perusahaan yang baik akan
mempermudah pelanggan untuk menyampaikan keluhan. Formulir saran dan nomor
telepon bebas pulsa perusahaan serta menyediakan alamat e-mail.
Beberapa faktor yang berperan dalam mempertahankan pelanggan:
1.
Mengutamakan kepuasan pelanggan
2.
Senantiasa melakukan pengukuran kepuasan secara teratur
3.
Mempermudah pelanggan menyampaikan keluhan
4.
Perusahaan menanggapi keluhan dengan cepat dan konstruktif.
Fakta-fakta penting yang terkait dengan bertahannya pelanggan:
1.
Biaya untuk mendapatkan pelanggan baru bisa mencapai lima kali lipat lebih
besar daripada biaya yang tercakup dalam memuaskan dan mempertahankan pelanggan
yang sudah ada.
2.
Rata-rata perusahaan kehilangan 10 persen dari
pelanggannya setiap tahun
3.
Pengurangan tingkat peralihan pelanggan sebesar 5
persen dapat meningkatkan laba sebesar 25 persen sampai 85 persen, tergantung
industrinya.
4.
Tingkat laba pelanggan cenderung meningkat selama hidup
pelanggan yang tetap bertahan itu.
Perusahaan yang ingin membentuk ikatan pelanggan yang kuat perlu
mengikuti dasar-dasar sebagai berikut:
- Dapatkan partisipasi lintas-departemen dalam merencanakan dan mengelola kepuasan pelanggan dan proses retensi
- Padukan suara pelanggan dalam semua keputusan bisnis
- Ciptakan produk, layanan dan pengalaman yang unggul bagi pasar sasaran.
- Organisasikan dan mudahkan akses basis data informasi tentang kebutuhan, kelebih-sukaan, kontak, frekuensi pembelian, dan kepuasan pelanggan
- Mudahkan para pelanggan untuk menjangkau personalia perusahaan yang tepat guna mengungkap kebutuhan, persepsi, dan keluhan mereka
- Jalankan program pembelian imbalan guna mengakui karyawan yang prestasinya luar biasa.
32.4. Mengimplementasikan Manajemen Mutu TOTAl (Total
Qualitiy Management)
Salah satu nilai utama yang diharapkan oleh pelanggan dari pemasok adalah
mutu produk dan jasa yang tinggi. Pada umumnya pelanggan tidak lagi bersedia
menerima atau mentoleransi mutu yang biasa – biasa saja. Jika perusahaan ingin
bertahan dalam persaingan, apalagi ingin memperoleh laba, mereka tidak
mempunyai pilihan lain kecuali menjalankan manajemen mutu total. Manjemen mutu
total adalah pendekatan organisasi secara menyeluruh untuk secara berkesinambungan
memperbaiki mutu semua proses, produk, dan pelayanan organisasi.
Menurut John F. Welch, Jr. Mutu merupakan jaminan terbaik bagi kita atas kesetiaan pelanggan,pertahanan
terkuat kita dalam menghadapi pesaing asing, dan satu –satunya jalan menuju
pertumbuhan dan pendapatan yang langgeng.
Terdapat hubugan yang erat antara mutu produk dan pelayanan, kepuasan pelanggan,
dan profitabilitas perusahaan. Semakin tinggi level mutu menyebabkan semakin tingginya
kepuasan pelanggan, yang juga mendukung harga yang lebih tinggi.
American Society for Quality Control mendefinisikan mutu sebagai keseluruhan
fitur dan sifat produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.
Di perusahaan yang mengutamakan mutu, para menajer pemasaran mempunyai
dua tanggung-jawab. Pertama, mereka harus berpartisipasi guna merumuskan
strategi dan kebijakan yang dirancang untuk membantu perusahaan supaya unggul
dalam persaingan melalui kehebatan mutu total. Kedua, mereka harus memberikan
mutu pemasaran selain mutu produksi. Tiap-tiap kegiatan pemasaran-penelitian
pemasaran, pelatihan penjualan, periklanan, pelayanan pelanggan, dan
sebagainya- harus dilaksanakan dengan standar yang tinggi.
Perusahaan–perusahaan masa kini tidak mempunyai pilihan selain melakukan
program manajemen mutu total jika mereka ingin mempertahankan solvabilitas dan
profitabilitasnya. Mutu total adalah kunci untuk penciptaan nilai dan kepuasan
pelanggan.
Ada
beberapa negara atau kelompok negara yang memberikan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan
yang berhasil menciptakan atau menghasilkan produk dan jasa dengan mutu
terbaik. Seperti: Penghargaan Deming di Jepang, Di USA ada Malcolm Baldrige
National Quality Award dan di Eropa ada European Quality Award,lembaga yang berhak mengeluarkan
sertifikasi ISO 9000.