PENDAHULUAN
MANAJERIAL
Manusia purba hidup terus menerus menghadapi bahaya.
Risiko mati karena melahirkan, kelaparan, penyakit atau telanjangan berarti
bahwa ia menghadapi keadaan putus asa, terus menerus dihantui oleh ketidakpastian. Pilihan yang dihadapinya
pada dasarnya ada dua : ia dapat berusaha mengendalikan kegelapan melalui
kekuatan gaib, atau mencoba memanfaatkan kekuatan-kekuatan yang mengancamnya.
Kedua pilihan itu menngandung bahaya. Akal dan pemahaman
yang diterapkan dengan sangat hati-hati tidak pernah mengalahkan kemungkinan
yang paling berbahaya akan adanya malapetaka.
Permasalahan orang modern sedikit saja berbeda dengan
permasalahan nenek moyangnya di zaman purba. Perusahaan-perusahaan beroperasi
di tengah ancaman-ancaman dan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh kompetisi
dan kekuatan-kekuatan pasar.
Permasalahan yang timbul pada zaman purba diselesaikan
dengan kekuatan gaib sedangkan pada zaman modern permasalahan itu diselesaikan
sistem manajemen yang lebih maju dan canggih. Setiap permasalahan itu butuh
suatu keputusan yang tepat agar dapat terselesaikan.
Pada era modernisasi telah bermunculan banyak bidang
ilmu yang digunakan sebagai alat untuk menganalisa permasalahan, dan dijadikan
sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil suatu keputusan.
Di dalam ilmu Ekonomi Manajerial para pelaku ekonomi
untuk membuat suatu keputusan dilakukan suatu proses analisis ekonomi dari
berbagai sudut permasalahan, sehingga pada akhirnya didapat suatu kesimpulan.
Kesimpulan itulah yang nantinya akan menjadi bahan pertimbangan sebagai suatu
keputusan.
Ekonomi manajerial adalah aplikasi teori ilmu ekonomi
mikro untuk keputusan-keputusan manajerial.
Esensi ekonomi mikro adalah teori kesejahteraan ekonomi pertama (the first welfare economic theorem).
Teori ini menggambarkan bagaimana harga yang diproduksi oleh struktur pasar
bersaing sempurna akan mampu mengalokasikan sumberdaya secara optimal. Dalam
struktur pasar bersaing sempurna, konsumen mengoptimalkan utility-nya, dan produsen mengoptimalkan keuntungannya. Asumsi
standar konsumen dan produsen adalah hukum pengembalian yang semakin berkurang
(law of diminishing returns). Hukum
ini berlaku dalam proses konsumsi dan produksi. Selain itu, asumsi ini juga
akan tercermin dalam struktur biaya (dan konsumsi), yaitu dalam bentuk kenaikan
biaya marjinal yang semakin menaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar