Translate

Selasa, 21 Agustus 2012

PENDAHULUAN MANAJERIAL


PENDAHULUAN MANAJERIAL

Manusia purba hidup terus menerus menghadapi bahaya. Risiko mati karena melahirkan, kelaparan, penyakit atau telanjangan berarti bahwa ia menghadapi keadaan putus asa, terus menerus dihantui  oleh ketidakpastian. Pilihan yang dihadapinya pada dasarnya ada dua : ia dapat berusaha mengendalikan kegelapan melalui kekuatan gaib, atau mencoba memanfaatkan kekuatan-kekuatan yang mengancamnya.
Kedua pilihan itu menngandung bahaya. Akal dan pemahaman yang diterapkan dengan sangat hati-hati tidak pernah mengalahkan kemungkinan yang paling berbahaya akan adanya malapetaka.
Permasalahan orang modern sedikit saja berbeda dengan permasalahan nenek moyangnya di zaman purba. Perusahaan-perusahaan beroperasi di tengah ancaman-ancaman dan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh kompetisi dan kekuatan-kekuatan pasar.
Permasalahan yang timbul pada zaman purba diselesaikan dengan kekuatan gaib sedangkan pada zaman modern permasalahan itu diselesaikan sistem manajemen yang lebih maju dan canggih. Setiap permasalahan itu butuh suatu keputusan yang tepat agar dapat terselesaikan.
Pada era modernisasi telah bermunculan banyak bidang ilmu yang digunakan sebagai alat untuk menganalisa permasalahan, dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil suatu keputusan.
Di dalam ilmu Ekonomi Manajerial para pelaku ekonomi untuk membuat suatu keputusan dilakukan suatu proses analisis ekonomi dari berbagai sudut permasalahan, sehingga pada akhirnya didapat suatu kesimpulan. Kesimpulan itulah yang nantinya akan menjadi bahan pertimbangan sebagai suatu keputusan.
Ekonomi manajerial adalah aplikasi teori ilmu ekonomi mikro untuk keputusan-keputusan manajerial.  Esensi ekonomi mikro adalah teori kesejahteraan ekonomi pertama (the first welfare economic theorem). Teori ini menggambarkan bagaimana harga yang diproduksi oleh struktur pasar bersaing sempurna akan mampu mengalokasikan sumberdaya secara optimal. Dalam struktur pasar bersaing sempurna, konsumen mengoptimalkan utility-nya, dan produsen mengoptimalkan keuntungannya. Asumsi standar konsumen dan produsen adalah hukum pengembalian yang semakin berkurang (law of diminishing returns). Hukum ini berlaku dalam proses konsumsi dan produksi. Selain itu, asumsi ini juga akan tercermin dalam struktur biaya (dan konsumsi), yaitu dalam bentuk kenaikan biaya marjinal yang semakin menaik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar